BERKAH News24 - Ratusan Relawan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Pasuruan dikukuhkan oleh Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo di sela-sela Apel Sigap, Jaga, Lindungi Masyarakat Jawa Timur Tanggap TrantibumLinmas di Lapangan Plumbon Pandaan, Selasa (25/11/2025).
Menurut Bupati, pengukuhan relawan Damkar merupakan salah satu upaya konkrit Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam memperkuat sistem penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Diharapkan, keberadaan para relawan ini dapat menjadi perpanjangan tangan dari Pemadam Kebakaran di dalam Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pasuruan. Utamanya dalam menjangkau wilayah-wilayah pelosok yang sulit diakses saat darurat terjadi serta melakukan deteksi dan penanggulangan bahaya kebakaran sedini mungkin.
"Para relawan ini tidak hanya melaksanakan penanggulangan pas kejadian kebakaran saja. Tapi deteksi dini sekaligus mensosialisasikan apa saja yang harus dilakukan agar terhindar dari potensi kebakaran. Contohnya, ketika keluar rumah, kompor harus mati, listrik dimatikan yang sekiranya berbahaya kalau ditinggal lama," karanya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Pasuruan, Ridho Nugroho menjelaskan total ada 170 relawan damkar yang dikukuhkan. Usai dikukuhkan, para relawan tersebut diharapkan dapat cepat dan tanggap untuk melakukan penanganan awal bahaya kebakaran, serta cepat melaporkan kejadian kebakaran ke Call Center 112 Damkar Kabupaten Pasuruan.
"Intinya, para relawan ini bisa mendeteksi dini bahaya kebakaran dan melakukan penanganan awal. Setelah itu melaporkan kepada kami di Call Center 112 damkar Kabupaten Pasuruan dan kami akan langsung menuju lokasi kebakaran," jelasnya.
Petugas damkar yang dipunyai Satpol PP Kabupaten Pasuruan, kata Ridho ada 53 orang yang terbagi dalam tiga regu. Jumlah tersebut masih belum ideal bila dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Pasuruan.
Terlebih dengan wacana pembentukan pos damkar di 4 wilayah, yakni Grati, Gempol, Pandaan dan Purwosari plus jumlah mobil damkar 7 unit, jumlah personel maupun kendaraan harus ada penambahan.
"Kalau jadi ada 4 pos, SDM nya sudah pasti akan kurang. Sekarang jumlah kendaraan ada 7 unit, belum ideal ketika 4 pos jadi dibangun. Tapi kalau sekarang masih cukup," tutupnya. (yan/hjr)












