BERKAH News24 - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XII Tahun 2025 untuk berperan aktif menyukseskan program prioritas nasional di daerah, khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).
Ajakan tersebut disampaikan Khofifah saat menutup PKN II Tahun 2025 yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur di Aula Sasana Wiyata Praja.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Tahun 2025 ini diikuti 59 peserta dari berbagai instansi, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di dalam dan luar Jawa Timur.
Kegiatan ini berlangsung selama 107 hari, dimulai sejak 20 Mei hingga 10 Oktober 2025, dengan metode blended learning yang memadukan pembelajaran daring dan tatap muka.
Gubernur Khofifah berpesan agar peserta PKN II membawa semangat perubahan ketika kembali ke instansinya.
"Saya berpesan seluruh peserta PKN II selepas pulang dari sini membawa semangat perubahan di instansinya. Mari kita sukseskan program strategis nasional yang berdampak langsung ke masyarakat seperti ketahanan pangan, Makan Bergizi Gratis, dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih." ujarnya.
Khofifah menekankan pentingnya peran pemimpin dalam menciptakan inovasi yang menjawab dinamika masyarakat.
"Sebagai pemimpin, panjenengan semua harus mampu menciptakan lompatan inovasi yang menjawab dinamika masyarakat. Dunia terus berubah, yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri." tuturnya.
Ia juga mengingatkan agar para peserta selalu adaptif dan kolaboratif dalam menerjemahkan kebijakan nasional menjadi aksi nyata di daerah.
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Muhammad Taufiq menyoroti masih banyaknya Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) yang belum bertransformasi dalam peran kepemimpinan strategis.
"Banyak JPT yang masih seperti eselon IV, masih mengutamakan pekerjaan teknis dan lupa bahwa esensi pemimpin di tingkatnya adalah kepada manusia." ujarnya.
Ia menjelaskan, seorang pemimpin seharusnya mampu menunjukkan empati, mendengarkan, berbagi kasih, serta memberdayakan dan mendelegasikan tugas kepada timnya.
"Tugas utama pemimpin bukan menciptakan pengikut, tetapi melahirkan pemimpin-pemimpin berikutnya yang mampu melanjutkan perubahan dan inovasi di instansinya." tegasnya.
Dari hasil evaluasi akhir, sebanyak 18 peserta lulus dengan memperoleh predikat “Sangat Memuaskan”, dan 41 peserta meraih predikat “Memuaskan”. Tidak ada peserta yang mengalami penundaan kelulusan pada angkatan kali ini.
Dalam ajang Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XII Tahun 2025, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur menetapkan lima peserta terbaik berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh rangkaian pembelajaran dan proyek perubahan yang dijalankan.
Lima peserta terbaik dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XII Tahun 2025 berhasil meraih prestasi membanggakan. Mereka adalah Anton Delianto, dari Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat; M. Bachri Yasin, dari Pemerintah Provinsi Papua Barat; Taufikhul Ghony dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan; Adam Muharto, A.P dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk, serta Wahyu Sri Kuncoro, A.P. dari Pemerintah Kabupaten Ngawi. (byu/hjr)