BERKAH News24 - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas bahaya judi online yang kian mengancam generasi muda. Upaya ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Webinar CERDIG – Cerdas Digital, yang digelar secara daring melalui platform Zoom dan diikuti oleh sekitar 100 siswa anggota Pramuka dari berbagai daerah di Jawa Timur
Webinar ini menjadi bagian dari kampanye Jatim No Judol (Judi Online) yang tengah digalakkan di lingkungan pendidikan dan organisasi kepemudaan di Jawa Timur. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Achmad Jazuli, yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Abdi Masyarakat, Humas dan Lingkungan Hidup Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur.
"Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong penguatan literasi digital sebagai bagian dari perlindungan terhadap generasi muda, khususnya dari ancaman judi online yang kian mengkhawatirkan," ujar Achmad Jazuli dalam sambutannya.
"Melalui kegiatan seperti Webinar CERDIG ini, kami berharap adik-adik Pramuka tidak hanya cakap digital, tetapi juga mampu menjadi duta perubahan yang menebarkan nilai positif di dunia maya maupun dunia nyata," tambahnya.
Webinar CERDIG menjadi wadah edukasi bagi para peserta untuk memahami pentingnya bersikap cerdas dan bijak dalam menggunakan teknologi digital. Mereka diajak untuk mengenali berbagai bentuk kejahatan siber, termasuk bahaya laten dari praktik judi online yang kini semakin marak menyasar remaja dan pelajar.
Kepala Bidang Aplikasi Informatika (Kabid Aptika) Diskominfo Jatim, Gugi Alifrianto Wicaksono, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret pemerintah dalam memperluas jangkauan literasi digital hingga ke kalangan generasi muda.
"Webinar CERDIG ini menjadi bagian dari komitmen kami untuk membekali generasi muda Jawa Timur termasuk anggota Pramuka dengan kecakapan digital, sekaligus memperkuat kesadaran akan bahaya judi online," jelas Gugi.
"Melalui literasi yang tepat, kita dorong anak-anak muda menjadi pelopor ruang digital yang sehat dan bertanggung jawab," lanjutnya.
Kegiatan yang berlangsung selama hampir dua jam ini menghadirkan dua narasumber kompeten, yakni seorang psikiater dari RS Jiwa Menur Surabaya yang membahas dampak psikologis judi online pada remaja, serta perwakilan dari Direktorat Reserse Siber (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur yang menjelaskan modus-modus kejahatan digital dan langkah-langkah pencegahannya.
Peserta tampak antusias mengikuti paparan dan sesi interaktif yang disediakan panitia. Mereka tak hanya mendapatkan materi informatif, tetapi juga diajak berdiskusi dan menyampaikan pandangan mereka sebagai generasi muda yang siap mengambil peran dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih sehat dan aman.
Webinar CERDIG ini menghadirkan dua narasumber, yakni Nica Theofani - Psikiater RS Jiwa Menur Surabaya dan Dani Setiaji Prasetyo- Siber Polda Jatim. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian edukasi digital yang digagas oleh Diskominfo Jatim dan akan terus dilanjutkan ke berbagai komunitas pelajar, pemuda, dan masyarakat luas. Harapannya, kampanye Jatim No Judol tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar menjadi gerakan kolektif yang menyentuh akar persoalan dan melibatkan semua pihak, khususnya generasi muda. (jal/s)