BERKAH News24 - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur kembali menggelar kegiatan Cerdas Digital (Cerdig) bersama admin media sosial (medsos) perangkat daerah (PD) kabupaten/kota se-Jatim, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), serta para content creator dari Kota dan Kabupaten Malang.
Mengusung tema "Optimalisasi Peran Media Sosial Pemerintah sebagai Kanal Layanan dan Publik", kegiatan ini diselenggarakan di Malang Creative Center (MCC), Kota Malang, pada Selasa (5/8/2025). Acara dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kominfo Jatim, Sherlita, dan menghadirkan dua narasumber nasional, yakni Wenseslaus Manggut—Chief Content Officer KapanLagi Youniverse (Kapanlagi.com, Bola.com, Liputan6.com, Fimela.com, Merdeka.com)—dan Dadik Wahyu Chang, Founder Utero Indonesia sekaligus Konsultan Branding.
Dalam sambutannya, Sherlita menyampaikan bahwa kegiatan Cerdig diharapkan dapat membangun semangat baru dalam pengelolaan komunikasi publik yang lebih inklusif, partisipatif, dan berdampak langsung kepada masyarakat.
“Melalui kegiatan CERDIG ini, mari kita terus bergerak, berinovasi, dan menjadi bagian dari transformasi komunikasi digital pemerintah yang lebih baik,” ujar Sherlita.
Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo Jatim, Putut Darmawan, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong optimalisasi penggunaan media sosial sebagai kanal layanan publik dan edukasi masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman aparatur pemerintah terhadap strategi komunikasi publik melalui media sosial, memperkuat kemampuan teknis dan kreatif pengelolaan medsos instansi pemerintah, serta mendorong praktik komunikasi publik yang partisipatif, humanis, dan berbasis data.
Dalam sesi pemaparan, Dadik Wahyu Chang menyampaikan pentingnya menentukan arah dan tujuan dalam membuat konten. “Konten tanpa arah sama seperti panah tanpa sasaran. Tentukan dulu *positioning* dan *target audience* sebelum menembakkan *exposure* di media sosial,” tegasnya.
Senada dengan itu, Wenseslaus Manggut menambahkan bahwa konten yang dibuat sebaiknya ditujukan untuk manusia, bukan semata-mata mengejar algoritma.
“Buatlah konten untuk manusia, bukan untuk algoritma. Karena saat kamu tahu siapa dirimu dan siapa yang kamu ajak bicara, algoritma akan ikut menyesuaikan,” ujarnya.(pca/s)