BERKAH News24 - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur, mengirimkan 18 anak untuk menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 14 Kota Batu bersama dengan sejumlah anak dari beberapa kabupaten lainnya.
Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengemukakan anak-anak yang bersekolah itu sebelumnya telah dilakukan seleksi. Mereka berasal dari keluarga kurang mampu yang masuk Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Ada sebanyak 18 calon siswa yang akan bersekolah di SRMP Kota Batu. Mereka berasal dari keluarga tidak mampu berdasarkan DTSEN, khususnya pada Desil 1 dan 2. Namun terdapat juga tiga anak yang berada di atas Desil 2," katanya di Kediri, Senin.
Ia mengatakan para siswa tersebut akan mendapatkan berbagai fasilitas penunjang pendidikan, mulai dari pembinaan karakter, tempat tinggal, peralatan sekolah, seragam, hingga makanan bergizi. Hal ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif dan terjangkau bagi seluruh warganya.
Pihaknya juga mendukung dengan memberikan perlengkapan sekolah kepada para calon siswa. Selain itu memberikan fasilitas proses pemberangkatan siswa ke Kota Batu, serta kunjungan orang tua ke sekolah rakyat untuk menjenguk anaknya setiap satu bulan sekali.
"Dari pemkot ada alat tulis, sepatu. Pemkot juga akan memfasilitasi pemberangkatan anak ke Sekolah Rakyat di Kota Batu, termasuk kunjungan setiap bulan, orangtua difasilitasi. Karena kan ini sekolahnya seperti taruna, sehingga anak-anak tidak boleh membawa telepon seluler. Nanti difasilitasi komunikasi dengan orangtua tiap Sabtu Minggu," katanya.
Pihaknya berharap agar anak-anak itu semangat bersekolah. Mereka nantinya bisa mendapatkan pendidikan serta masa depan lebih baik. "Harapannya, melalui pendidikan ini, mereka bisa memutus rantai kemiskinan, khususnya di Kota Kediri,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kediri Paulus Luhur Budi menambahkan kuota yang diberikan untuk Kota Kediri sebanyak 25 siswa. Namun karena proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Kediri telah selesai, sebagian siswa telah masuk ke sekolah masing-masing.
“Kami kemudian mencari siswa yang putus sekolah dan yang kesulitan bersekolah di swasta karena keterbatasan biaya. Dari 18 anak ini, sembilan diantaranya adalah anak putus sekolah dan sembilan lainnya sebelumnya sudah masuk di sekolah swasta. Para calon siswa ini akan masuk dalam tahap 1B tanggal 1 Agustus 2025,” ujarnya.
Di Kota Kediri, kata dia, juga akan dibangun Sekolah Rakyat dan telah melalui proses peninjauan oleh Kementerian Sosial (Kemensos), dengan penilaian memenuhi syarat untuk Sekolah Rakyat.
Selain itu Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah melakukan peninjauan secara fisik dan teknis, mencakup kontur tanah, akses air bawah tanah, serta akses jalan menuju lokasi yang dinyatakan layak.
Lokasi Sekolah Rakyat akan dibangun di Kelurahan Lirboyo, Kota Kediri, dengan luas lahan yang disiapkan sebesar 5,196 hektare.
Ia mengaku belum mengetahui dengan pasti kapan proses pembangunan. Namun, jika bangunan di Kediri sudah selesai, dan anak-anak itu juga belum selesai sekolahnya mereka akan dipindah ke Kediri.
Di Kota Batu, anak-anak itu bersekolah dengan sejumlah anak-anak lainnya dari Pemkab Malang, Pemkab Jombang, dan Kota Batu.
Salah satu calon siswa Sekolah Rakyat, Citra, warga Kelurahan Bujel, mengungkapkan rasa bahagianya karena akhirnya bisa kembali bersekolah setelah dua tahun tidak melanjutkan pendidikan.
Ia sempat terhenti sekolah karena keterbatasan biaya, ditambah kondisi ayahnya yang sedang sakit, sementara sang ibu hanya bekerja serabutan.
"Senang sekali bisa mendapat kesempatan ini dan tanggal 1 Agustus akan berangkat ke Sekolah Rakyat untuk bersekolah," kata dia.(ant)