BERKAH News24 - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Walikota Probolinggo, dr. Aminuddin.serta kepala dinas Sosial Jatim, Dra Restu Novi Widiani meninjau langsung pelaksanaan masuk sekolah Rakyat (SR) jenjang SMP dan SMA di Rusun Sederhana Kota Probolinggo. Senin (14/7/2025).
Pantauan di lapangan, Gubernur Khofifah menyapa sebanyak 100 siswa dari keluarga prasejahtera yang hari ini memulai hari baru menyongsong masa depan pendidikan inklusif berkeadilan dan berkualitas melalui sekolah rakyat di Probolinggo.
Tak hanya bersapa dengan para siswa, guru dan juga para wali murid, namun Gubernur Khofifah juga meninjau fasilitas kelas, dapur, hingga ruang kesehatan yang disiapkan di lokasi Sekolah Rakyat.
"Hari ini bukan sekedar awal masuk sekolah, tetapi awal dari harapan besar bangsa bagi generasi penerus. Sekolah Rakyat adalah manifestasi nyata kehadiran negara dalam menjangkau anak-anak bangsa yang selama ini sulit mengakses pendidikan formal,” kata Khofifah.
Dijelaskan, saat ini ada 12 lokasi sekolah rakyat yang memulai operasional hari pertama di Jatim. Total ada sebanyak 1.183 siswa yang hari ini memulai pembelajaran di sekolah rakyat Jawa Timur mulai jenjang SD, SMP dan SMA. “Di hari pertama ini, para siswa di sekolah rakyat diajak untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan, pengenalan lingkungan sekolah, hingga orientasi nilai-nilai dasar pendidikan dan kebangsaan,” tegas Khofifah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Sosial RI juga telah menyiapkan beragam perangkat pendukung kegiatan belajar-mengajar, termasuk Buku Pintar SR, buku siswa, panduan pelaksanaan MPLS, hingga modul pembelajaran khusus.
“Cara paling efektif memutus mata rantai kemiskinan adalah lewat sekolah, lewat pendidikan, lewat belajar. Jika kita berbicara soal pemutusan kemiskinan secara strategis jangka panjang, maka harus dimulai dari penguatan SDM setiap anggota keluarga. Dan Sekolah Rakyat menjadi salah satu langkah solutif,” ujarnya.
Pemprov Jatim sendiri terus berupaya memenuhi kebutuhan para siswa. Setiap anak, kata Khofifah, akan mendapatkan layanan penuh, termasuk makan tiga kali sehari, perlengkapan mandi, dan kebutuhan pribadi lainnya secara gratis. Hal ini bertujuan agar para siswa dapat belajar dengan nyaman tanpa terbebani persoalan logistik.
“Dengan dukungan fasilitas dan tenaga pengajar yang mumpuni, kami pastikan proses pembelajaran berjalan lancar. Segala kebutuhan siswa benar-benar akan dipenuhi secara optimal selama mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat,” tegasnya.
Dari 12 Sekolah Rakyat tersebut, tiga lokasi berada di atas lahan milik Pemprov Jatim, yakni UPT PPSPA Batu (Dinsos Jatim) dengan 6 rombongan belajar (rombel) jenjang SMP, Balai Diklat BPSDM Jatim Kampus Kawi di Kota Malang dengan 3 rombel jenjang SMA, serta SMKN Maritim Lamongan dengan 3 rombel jenjang SMA.
Sementara 9 lokasi lainnya tersebar di berbagai daerah, yakni Kabupaten Mojokerto (2 rombel SMP), Kota Malang (4 rombel SMP), Kabupaten Banyuwangi (1 rombel SD, 2 SMP, 2 SMA), Kabupaten Pasuruan (3 rombel SMP, 3 SMA), dan Kota Surabaya (4 rombel SMA).
Berikutnya, ada Kabupaten Jombang (2 rombel SMP, 2 SMA), Kabupaten Kediri (4 rombel SMA), dan Kabupaten Pacitan (4 rombel SMA). Khusus di Kota Probolinggo, terdapat 2 rombel SMP dan 2 rombel SMA dengan total 100 siswa.
Ia menambahkan, ini merupakan komitmen dalam mengawal visi besar Presiden RI Prabowo Subianto untuk memutus kemiskinan melalui pendidikan. Sekolah Rakyat merupakan implementasi Asta Cita nomor empat Presiden Prabowo.
“Ini adalah bagian dari tekad kami untuk mengawal penuh program nasional Presiden RI Bapak Prabowo Subianto agar benar-benar menyentuh anak-anak yang membutuhkan. Bapak Presiden memahami bahwa pendidikan menjadi kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Jangan sampai kemiskinan menjadi warisan,”pungkasnya. (Pca/hjr)