BERKAH News24 - Lima siswa kelas 6 SDN 04 Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terpaksa mengikuti ujian sekolah di teras rumah warga akibat akses jalan ke sekolah mereka terputus total akibat bencana tanah longsor.
Teras rumah milik warga bernama Panut di Dusun Pelasbawang, Desa Depok, berubah menjadi ruang ujian darurat, Kamis.
Lima siswa tampak serius mengerjakan soal Ujian Satuan Pendidikan (USP) jenjang SD dengan duduk lesehan di atas tikar.
Kelima siswa tersebut adalah Citra Maura Nazlatul M (12), Ayra Putri A (12), M Aldo Kurniansyah (12), Fiki Catur R (12), dan Amanda Putri M (12). Mereka berasal dari wilayah terisolasi akibat longsor yang terjadi sejak awal pekan ini.
Plt Kepala SDN 04 Depok, Budi Sunyoto, mengatakan pihak sekolah dan pengawas ujian harus melakukan penyesuaian agar kelima siswa tetap bisa mengikuti ujian dengan layak, meski berada di zona terdampak bencana.
"Kami putuskan untuk mengirimkan dua guru laki-laki dari SDN 04 Depok sebagai pengawas ujian ke lokasi. Karena medan menuju ke sana sangat berat dan tidak memungkinkan pengawas perempuan dari luar sekolah melintasinya," kata Budi.
Dua guru tersebut, Hamdan Fauzi dan Wahyu Ramadan, harus menempuh jalur ekstrem berupa tebing dengan kemiringan sekitar 60 derajat dan vegetasi semak belukar.
Mereka membawa soal ujian dengan menapaki tanah merah yang lembek dan licin sejauh sekitar 300 meter.
"Kami tetap merasa khawatir karena lokasi ujian masih dekat zona longsor. Tapi ujian harus tetap berjalan, dan anak-anak juga sangat bersemangat untuk ikut meskipun situasinya sulit," ujar Hamdan, guru kelas 6 yang juga bertindak sebagai pengawas ujian.
Meski kondisi darurat dan lokasi yang rawan, pelaksanaan ujian berlangsung lancar. Para siswa tetap bisa fokus mengerjakan soal-soal ujian secara tertib.
"Bisa ngerjain meski di rumah warga. Agak grogi karena baru pertama kali kayak gini, tapi tetap bisa," ujar Citra, salah satu peserta ujian.
Bencana tanah longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, terjadi pada Senin (19/5). Sebanyak enam warga dilaporkan hilang tertimbun material longsoran, yakni Mesinem (90), Nitin (36), Tulus (65), Yatini (50), Yatemi (70), dan Torik (2).
Hingga Kamis sore, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap para korban yang tertimbun dan sementara berhasil menemukan dua korban di antaranya.(ANT)