BERKAH News24 - Dinas Pendidikan Jawa Timur memfasilitasi uji sertifikasi kompetensi nasional berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bagi 60 siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) dari berbagai daerah.
Kepala Disdik Jatim Aries Agung Paewai di Surabaya, Minggu, mengatakan program ini penting sebagai bentuk pengakuan resmi atas kompetensi siswa sehingga mempermudah mereka bersaing di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
“Dengan sertifikasi ini, siswa memiliki portofolio yang nyata, tidak sekadar kemampuan praktis, tapi juga bukti legal atas kompetensinya,” ujarnya.
Uji sertifikasi tersebut digelar serentak pada Sabtu (10/5) untuk empat bidang keahlian, yakni tata boga, tata busana, tata kecantikan, dan teknik pendingin tata udara, bekerja sama dengan lembaga sertifikasi kompetensi (LSK) di bawah naungan Ditjen Vokasi Kemendikdasmen.
Menurut Aries, pelatihan keterampilan tanpa disertai sertifikasi dinilai belum optimal dalam menjawab kebutuhan dunia kerja.
Dalam peninjauan pelaksanaan uji sertifikasi, ia menilai siswa memiliki keterampilan yang baik, meskipun materi uji dari LSK tergolong sulit.
Namun, ia menilai, semangat siswa tinggi untuk menyelesaikan proses uji kompetensi tersebut.
“Kami berharap semua peserta bisa lulus. Meski tantangan cukup berat, anak-anak menunjukkan semangat luar biasa,” katanya.
Program ini telah berjalan sejak 2021 dengan menyasar SMK di wilayah pinggiran yang menghadapi keterbatasan fasilitas pendukung kompetensi siswa.
Kepala UPT Pengembangan Teknologi dan Kajian Kompetensi (PTKK) Disdik Jatim Endang Winarsih mengatakan peserta telah melalui pelatihan reguler dan akselerasi sebelum uji sertifikasi.
“Soal teori diberikan langsung oleh LSK pusat secara daring. Meskipun pelatihan hanya tujuh hari, kami optimistis hasilnya baik,” kata dia.
Dia berharap, siswa yang lulus uji kompetensi dapat lebih siap menghadapi dunia kerja, baik tingkat nasional maupun internasional.(antara)