Ticker

10/recent/ticker-posts

Ad Code

Klik Disini

Kadis Kominfo Jatim Ajak Masyarakat Ponorogo Perkuat Literasi Digital

BERKAH News24 - Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin mengajak masyarakat Jawa Timur, khususnya di Ponorogo untuk memperkuat literasi digital. Hal itu disampaikannya secara virtual saat membuka kegiatan Sinergitas Peningkatan Literasi Bagi Masyarakat, Bijak Bermedia Sosial : Etika dan Keamanan Digital yang digelar di Balai Desa Ngunut, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo. 

"Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Digital menunjukkan 72,6 persen masyarakat Indonesia memanfaatkan media sosial untuk mendapatkan informasi di atas berita televisi dan situs media online. Namun berdasarkan data Asosiasi Penyedia Jasa Internet kebanyakan masyarakat mendapatkan informasi hoaks dari media sosial," ujar Sherlita.

Untuk itu, ia mengingat masyarakat untuk lebih cerdas dalam menggunakan teknologi digital, khususnya media sosial. "Melalui kegiatan sinergitas penguatan literasi digital bersama stake holder yang dilakukan adalah untuk menciptakan ruang digital yang sehat. Semoga kegiatan ini menjadi ikhtiar kita untuk meningkatkan literasi digital masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi," ungkapnya. 

Anggota Komisi A DPRD Jatim, Ibnu Alfandy Yusuf, menjelaskan bahwa etika masyarakat di era digital perlu diperbaiki. Ujaran kebencian masyarakat atau netijen dari komen di media sosial menjadikan Indonesia sebagai negara paling tidak ramah se-Asia. 

Ia memisahkan kasus sepakbola Timnas melawan Bahrain. "Banyak netijen Indonesia malah menyerang akun medsos Timnas Bahrain dan wasit pertandingan. Kami berharap masyarakat, khususnya di Ponorogo agar lebih santun dalam berkomentar di medsos dan memperbanyak literasi digital agar tidak mudah terprovokasi berita bohong," tuturnya. 

Kadis Kominfo dan Statistik Kabupaten Ponorogo, Sapto Djatmiko Tjipto Raharjo, mengibaratkan dunia digital seperti dua sisi mata pisau. Satu sisinya memberikan manfaat besar, namun di satu sisi lainnya dapat membawa kerugian. Sebab, unggahan yang kurang bijak di media sosial sering kali malah menjauhkan hubungan dengan orang-orang dekat. 

Ia menyarankan agar masyarakat dapat menghindari mengunggah  ujaran kebencian, kalimat berisi ancaman, penyebaran informasi palsu, perbandingan sosial, berkomentar negatif, serta persekusi verbal berbasis perbedaan agama atau politik. Selain itu, dalam hal keamanan digital ia meminta masyarakat tidak mengunggah atau membagikan data pribadi seperti KTP agar tidak menjadi korban penipuan online. 

Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Jatim menambahkan, pemahaman masyarakat yang saat ini lebih banyak mendapatkan informasi dan berkomunikasi melalui platform digital perlu diperkuat dengan literasi digital. Menurutnya, peralihan informasi dari media cetak seperti koran ke digital semakin memudahkan masyarakat mengakses informasi. 

"Kami mengingatkan, di era digital ini masyarakat harus cerdas dalam memilah informasi yang beredar. Dengan meningkatkan literasi digital maka masyarakat bisa membedakan informasi yang benar atau hoaks," pungkasnya. (afr/red)

close
Pasang Iklan Disini